Unggul Islami Enterpreneurship

Apresiasi Kinerja PLSP PTMA, BNSP: Ijazah Tidak Cukup Hadapi Tantangan Kerja

 


Makassar, mitraindonesia.id -- Perkumpulan Lembaga Sertifikasi Profesi Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PLSP PTMA) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Hotel Aryaduta Makassar yang berlangsung Tanggal 13-15 Februari 2025.

Acara tersebut dihadiri oleh Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) yang telah memiliki lisensi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), PTMA yang sedang proses lisensi LSP maupun PTMA calon LSP. Total, ada 26 PTMA yang hadir memeriahkan Rakernas yang merupakan agenda tahunan PLSP.

Pada kesempatan tersebut, Anggota BNSP, Dr. H. Muhammad Nur Hayid, S.Th.I., M.M., CSM memberikan apresiasi kepada Muhammadiyah yang telah mampu merangkum sekaligus mendorong PTMA untuk mendirikan LSP.

“PLSP PTMA ini luar biasa, bisa menjadi jembatan atau katalisator untuk pendirian LSP di kampus-kampus Muhammadiyah. Tentu ini adalah prestasi yang baik dan membawa manfaat yang besar khususnya untuk BNSP,” ujarnya.

Gus Hayid, sapaan akrabnya menjelaskan bahwa tantangan kerja hari ini luar biasa. Oleh karena itu, para mahasiswa sebagai calon lulusan harus dibekali dengan skill yang memadai sebelum dilepas ke pasar kerja.

Mengutip hasil penelitian yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik bahwa pada tahun 2024 ada 10 juta Generasi Z (Gen Z) yang menganggur. Tentu ini menjadi pertanyaan besar, kenapa bisa terjadi. Salah satu alasannya adalah karena para Gen Z ini tidak memiliki keterampilan yang memadai sesuai kebutuhan pasar global.

Menurutnya, supply dan demand yang tidak berimbang menyebabkan para Gen Z di Indonesia akan semakin kesulitan mencari kerja. Data menunjukkan bahwa Gen Z Indonesia sebanyak 74,93 juta atau 27,94% dari total penduduk Indonesia, sedangkan lapangan pekerjaan yang tersedia untuk menerima kandidat baru di tahun 2024 cuma sebanyak 8867.

Apalagi beberapa owner bisnis mengalami pengalaman yang kurang enak dengan tipikal dan metode kerja Gen Z. Bahkan lulusan sebuah PT dengan IPK, 3,9 sekalipun masih banyak yang menganggur dan kesusahan mencari pekerjaan, jelasnya.

Oleh karena itu, kehadiran LSP kiranya menjadi jawaban atas permasalah ini. Hari ini, ijazah tidak cukup sebagai modal tunggal untuk bersaing di dunia kerja, dibutuhkan kompetensi-kompetensi khusus yang telah tersertifikasi oleh LSP-BNSP sebagai modal tambahan untuk menaklukkan dunia kerja, tutup Gus Hayid.


Sementara, Anggota Majelis Diktilitbang Pempinan Pusat Muhammadiyah, Andy Dwi Bayu Buwono, Ph.D dalam sambutannya menyampaikan bahwa ke depan semua PTMA diarahkan untuk mendirikan LSP.

“Keberadaan LSP ini sangat penting ditengah pesatnya persaingan kerja yang semakin ketat. Alumni PTMA harus mempunyai nilai tambah untuk memudahkan para lulusan dalam mengisi peluang kerja ke depan,” katanya.

Semua PTMA yang saat ini sudah berstatus Unggul akan diwajibakan untuk mendirikan LSP. Dan edaran dari Majelis Diktilitbang akan segera disampaikan ke semua PTMA, lanjutnya.

Ketua PLSP PTMA, Eko Aribowo, M.Kom menjelaskan bahwa Rakernas merupakan agenda rutin yang dilakukan oleh PLSP dalam rangka terus memberikan pendampingan kepada kampus-kampus Muhammadiyah yang akan mendirikan LSP.

“Dan sampai saat ini terbukti jumlah LSP dengan lisensi BNSP terus bertambah jumlahnya dilingkungan kampus PTMA,” ucap Eko.

Kegiatan pelatihan ini disambut antusias oleh banyak kampus PTMA, baik yang sudah memiliki LSP ataupun yang sedang dalam posisi Calon LSP.

“Alhamdulillah kegiatan ini diikuti oleh 40 peserta dari 26 kampus PTMA seluruh Indonesia, selain itu banyak juga kampus yang baru memulai perjuangan mendirikan LSP sehingga kegiatan ini sangat membantu peserta,” jelas Dr. Nasrun selaku Ketua Panitia Rakernas PLSP 2025. 

Saat ini, sudah ada 11 PTMA yang telah memiliki lisensi LSP antara lain UMY, UMM, UAD, UM Tangerang, UM Purwokerto, UMSIDA, UM Metro, UM Jember, UMS, UM Surabaya dan Unismuh Makassar. 

Sedangkan 9 PTMA lainnya sedang proses lisensi yakni UNISA Yogyakarta, UNISA Bandung, UM Palembang, UM Bengkulu, UM Lampung, UMSU, UM Kudus, PKU ITS Surakarta dan Poltek Muhammadiyah Makassar. (*)


Baca Juga
Posting Komentar